Walaupun demikian, untuk menjamin tercapainya target yang telah ditetapkan, Pemerintah melakukan berbagai langkah percepatan penurunan kemiskinan diantaranya, Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan disetiap desa/kelurahan 50% - 75% pada tahun 2013.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Perkembangan peningkatan IPM Nusa Tenggara Timur maka peningkatan IPM saat ini sudah “on track” untuk dapat mencapai sasaran yang ditetapkan. Walaupun tren IPM-NTT meningkat secara terus menerus, telah mencapai 66,6 menurut data 2009, tetapi secara rangking Nasional, Nusa Tenggara Timur masih tetap menduduki rangking 31 diantara 33 Provinsi di Indonesia. Disparitas antar daerah dalam provinsi juga cukup besar. Pada tahun 2009 angka IPM tertinggi ada di Kota Kupang yang mencapai 76,5 sedangkan IPM terendah ada pada daerah pemekaran baru, yaitu Kabupaten Sumba Tengah yang baru mencapai 59,01.
3. Pembangunan Ekonomi
Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mencapai 4,29%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang dicapai pada tahun 2008-2009 lebih kecil dibandingkan pencapaian tahun 2007-2008. Dalam hal kontribusi sektoral, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan yakni berperan sebesar 39,62 persen dengan agregat senilai 9,56 trilyun rupiah. Menyusul pada urutan kedua, sektor jasa-jasa memberikan konstribusi sebesar 24,13 persen dengan agrerat 5,83 triliyun rupiah. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2010 (angka sangat sementara) dicapai oleh Kota Kupang sebesar 8,23 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah terjadi di Manggarai Barat 3,41 persen.
PDRB perkapita NTT pada tahun 2010 mencapai 5,5 juta rupiah, dan dari 21 Kabupaten/Kota di NTT, tujuh Kabupaten/Kota berada di atas rata-rata Provinsi NTT yakni Kota Kupang, Ende, Ngada, Kupang, Sumba Barat, Sumba Timur dan Flores Timur. PDRB perkapita tertinggi diraih oleh Kota Kupang senilai 12,05 juta rupiah sedangkan terendah terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar 3,04 juta rupiah. Dalam hal konstribusi terhadap pembentukan PDRB NTT, yang paling dominan adalah Kota Kupang dengan andil sebesar 11,04 persen sedangkan andil terendah diberikan oleh Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar 2,78%. Angkatan kerja NTT terus meningkat, dari hasil Sakernas 2010, diketahui bahwa dari 2.930.406 penduduk NTT yang berusia 15 tahun ke atas, 72,77% diantaranya merupakan angkatan kerja. Angkatan kerja yang melakukan aktivitas bekerja sebanyak 96,66%, sisanya 3,34% aktif mencari kerja. Penduduk NTT sesuai hasil Sensus Penduduk 2010 berjumlah 4.683.827, dengan angka ketergantungan 73, yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) mempunyai tanggungan sebanyak 73 orang penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Pada keadaan Februari 2011 tingkat pengangguran terbuka di NTT adalah 2,67%, mengalami penurunan 0,73 poin dibandingkan keadaan Februari 2010.